Blogger news

Pages

Blogger templates

Sabtu, 02 Mei 2015

Pelindo IV Bangun Pelabuhan Sorong, Jonan: Kalau Butuh Izin, Saya Kasih


Sorong -Pelabuhan Umum Sorong bakal dikembangkan supaya kapasitasnya jadi lebih besar. Pelabuhan ini hendak dibangun dengan nilai investasi hingga Rp 3,5 triliun.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyatakan, pembangunan itu sepenuhnya dilakukan oleh Pelindo. Kementerian yang ia pimpin tidak terlibat langsung dalam pembangunan.
“Kalau Pelabuhan Umum Sorong, yang digunakan kapal niaga dan sebagainya, dikerjakan Pelindo IV‎ sendiri karena itu kan BUMN ya, bukan Kemenhub lagi,” kata Jonan di sela-sela kunjungannya di Sorong, Papua Barat, Sabtu (7/3/2015).

Walau begitu, Jonan menyatakan Kemenhub siap membantu dalam hal administrasi seperti perizinan. Ia juga menyatakan pembangunan pelabuhan itu adalah salah satu proyek besar di bumi Cendrawasih.
“Kalau izin segala, saya kasih lah. Sorong sih yang besar cuma itu,” ujar Jonan.

Menurut Jonan, Pelabuhan Umum Sorong saat ini sudah memiliki kapasitas yang cukup, termasuk kedalaman laut di area dermaga. Dalam waktu dekat, pembangunan akan dilakukan dengan pelebaran dermaga hingga 250 meter.

“Kapasitas cukup karena Pelindo IV akan panjangkan dermaga sampai 250 meter. Kedalamannya nggak ada masalah,” ucap Jonan. (vid/ang) SUMBER

Pengembangan Pelabuhan Sorong Diserahkan Pada Pelindo IV

SORONG (beritatrans.com) – Pengembangan Pelabuhan Sorong, Papua Barat diserahkan pada perusahaan induknya, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV‎. Pelabuhan itu sudah komersial dan selama ini dikelola BUMN yaitu Pelindo IV dengan kantor pusat di Makassar Sulawesi Selatan.

“Pengembangan Pelabuhan Sorong, karena itu sudah BUMN ya, bukan Kemenhub (yang membangun),” kata Jonan di sela-sela kunjungannya di Sorong, Papua Barat, Sabtu (7/3/2015).
Kendati begitu, lanjut dia, Kemenhub sebaga regulator siap mendukung pengembangan pelabuhan di ujung barat Papua tersebut. Itu perintah UU dan Kemenhub harus membina dan membantu pengembangan jika ada investor yang akan membangun disana.

Menurut dia, Pelabuhan Umum Sorong saat ini sudah memiliki kapasitas yang cukup, termasuk kedalaman laut di area dermaga. Dalam waktu dekat, pembangunan akan dilakukan dengan pelebaran dermaga hingga 250 meter.

“Kapasitas cukup karena Pelindo IV akan panjangkan dermaga sampai 250 meter. Kedalamannya nggak ada masalah,” ucap Jonan.

Pelabuhan Sorong mempunyai prospek yang cukup bagus. Lokasinya di ujung Papau dengan daerah belakang atau hinterland yang luas. Aneka produk pertanian dan perkebunan serta pertambangan asal Papua bisa dieskpor melalui Pelabuhan Sorong.

Sebelumnya, Menko Maritim Indroyono Soesilo mengatakan, dalam rangka pengembangan tol laut serta menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, ada lima pelabuhan utama yang akan dibangun dan dijadikan hub di Indonesia.

“Pelabuhan tersebut adalah Kuala Tanjung Sumatera Utara, Tanjung Priok Jakarta, Soekarno-Hatta Makassar Sulawesi Selatan, Bitung Sulawesi Utara dan Sorong Papua,” kata Menko.
Dia menambahkan, Soron bukan hanya dibangun pelabuhan international. Tapi daerah ini juga akan dibangun menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Sorong ke depan akan menjadi sentra pertumbuhan ekonomi baru khususnya di Kawasan Timur Indonesia (KTI).

“Ke depan, semua produk pertanian dan pertambangan asal Papau bisa diolah di industri dalam negeri khususnya KEK Sorong. Hasilnya baru diekspor melalui Pelabuhan Sorong yang akan aka dibangun lebih besar nanti,” tegas Indroyono/(helmi) SUMBER

Sabtu, 25 April 2015

(FOTO) KUNJUNGAN PRESIDEN JOKOWI "BERTABUR BINTANG"













Tol Laut di Makassar Beroperasi Awal 2016, Dananya Rp 1,5 T


Makassar, Tribun - Jalur tol laut wilayah PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV dipastikan beroperasi efektif maksimal pada triwulan 1 tahun 2016. Jalur ini meliputi Makassar-Kendari-Bitung-Sorong-Jayapura.
PT Pelindo IV menggelontorkan dana Rp 1,5 triliun dari anggaran internal untuk proyek yang dicanangkan presiden tersebut. Dana itu digunakan untuk merevitalisasi semua pelabuhan besar di wilayah Timur seperti Makassar New Port (MNP), Kendari New Port, Pelabuhan Bitung, Pelabuhan Sorong, dan Jayapura.
Anggaran tahun 2014 ini akan dimaksimalkan untuk memenuhi kebutuhan alat, perluasa dermaga, pengerukan dermaga, hingga perluasa lapangan kontainer.

Dikutip tadi Tribunnews, Senin (30/3/2015), Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte sepakat menjalin kerjasama bidang ekonimo, perdagangan, infrastruktur, maritim, ketahanan pangan, serta konektivitas. Total potensi investasi yang ditawarkan Pemerintah Belanda mencapai 15 miliar Dolar Amerika.

Salah satu sektor yang disodorkan yakni pembangunan pelabuhan di Indonesia.
Kerja sama itu ditawarkan Jokowi ke Pemerintah Belanda saat pertemuan Boao Forum, di Sanya Hainan, Tiongkok, beberapa waktu lalu.

Direktur Keungan PT Pelindo IV Budi Revianto menjelaskan dari total enam rute nasional, Pelindo IV kebagian tiga rute yakni pelabuhan Makassar-Bitung-dan Sorong.
Pelindo secara teknis sudah menyelesaikan proyek tersebut hinggga 40 persen. "Pihak kami dalam masa pemenuhan standar kedalaman dermaga dan kelengkapan alat," kata Budi. SUMBER

Pemerintah Pusat Diminta Bangun Tol Laut Sampai Papua

Jayapura, HanTer - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menginginkan agar rute tol laut bisa sampai ke Papua agar membantu proses pembangunan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Papua, Muhammad Musa`ad di Jayapura, Sabtu (28/3), mengatakan, Pemprov telah meminta pemerintah pusat untuk memperpanjang rute tol laut hingga ke wilayah Papua.
"Kami usulkan supaya mempermudah, mempercepat, mengurangi tingkat kemahalan di pegunungan, baiknya tol laut sampai Papua juga," ujarnya.
Bila tidak ada perubahan, kata Musa'ad, maka rute tol laut hanya akan sampai di Pelabuhan Sorong, Papua Barat, dan hal itu dianggapnya tidak akan cukup untuk menurunkan harga barang di Papua, khususnya di wilayah pegunungan.
"kalau cuma sampai Sorong, Papua Barat, itu belum menyelesaikan masalah," ujarnya.
Dia mengaku, Pemprov telah menawarkan dua alternatif pelabuhan jika pemerintah pusat setuju memperpanjang rute tol laut hingga ke Papua.
"Kita menunggu pertimbangannya. Bila disetujui, tol laut akan ditempatkan antara di Biak atau di Mimika," ucapnya.
Mengenai standar pelabuhan yang bisa dijadikan tol laut, Musa`ad berujar, pelabuhan yang ada di Kabupaten Mimika telah memenuhi syarat hanya perlu dilakukan sedikit pembaharuan.
"Pelabuhan Pomako, Mimika, sudah cukup tinggal dipoles sedikit bisa jadi pelabuhan yang strategis," ucapnya.
Posisi Kabupaten Mimika dianggap Musa`ad sangat strategis untuk menjadi tempat transit barang untuk beberapa Kabupaten di pegunungan.
"Kalau dari Mimika kan bisa naik ke Paniai, selain akan ada jalur kereta disitu sudah ada jalan ke Deiyai, Dogiyai, Nabire, lalu bisa ke Puncak, Intan Jaya, jadi itu memperpendek arus barang," tuturnya.
Diyakini Musa`ad, pemerintah pusat akan mengabulkan hal tersebut guna membantu mempercepat proses pembangunan di Papua.
"Kalau dari opini dan pernyataan-pernyataan yang disampaikan berbagai pihak pusat, sepertinya ada respon positif atas permintaan tersebut, tapi nanti pada saat Musrembangnas akan jelas, dan di Mursrembangprov juga akan kami pertegas," ucapnya.
(ruli) SUMBER

(FOTO) KUNJUNGAN WORLD BANK





(FOTO) KUNJUNGAN DIREKTUR SDM & UMUM